Blog ini adalah milik Muhammad Najih Vargholy. Diberdayakan oleh Blogger.
Jika hendak mengenal dunia MEMBACALAH, Jika hendak dikenal dunia MENULISLAH, Jika hendak menguasai dunia BERILMULAH. (Hamid Fahmy Zarkasyi)

Kesinambungan Ajaran Tauhid

Kamis, 05 Januari 2017

Merupakan sebuah nikmat yang tidak ternilai bagi umat manusia, bahwa Allah SWT tidaklah menciptakan mereka dengan kebebasan bertindak mengikuti hawa nafsunya semata-mata, sehingga akhirnya terjebak dalam kesesatan, melainkan sekaligus juga dengan memberikan petunjuk (guidance) dan arahan (direction) kepada jalan yang benar. Allah memberikan petunjuk kepada manusia yang merupakan ciptaan-Nya yang paling sempurna (ahsanu taqwim) supaya dapat menjalani kehidupan yang baik dan benar itu dengan perantara para nabi dan rasul yang diutusnya. Tugas para nabi dan Rasul adalah satu dan tidak berbeda antara satu sama lain, yakni untuk menyampaikan akidah serta syariat yang benar kepada umat manusia. Memang pada kenyataannya hanya Nabi Muhammad SAW yang diutus untuk seluruh umat manusia sedangkan para nabi atau utusan Allah yang lainnya hanya diutus untuk golongan dan kaum tertentu di zaman tertentu. Namun kenyataan itu bukanlah berarti bahwa apa yang disampaikan antara kaum yang satu dengan kaum yang lain, antara zaman yang satu dengan zaman yang lain adalah berbeda Salah jika ada yang beranggapan bahwa Nabi Musa diutus dengan membawa agama Yahudi, Nabi Isa diutus dengan membawa agama Nasrani, Nabi Muhammad diutus dengan membawa agama yang disebut Islam.

Perlu diketahui bahwa para nabi diutus sebagai penegas serta pembenar antara satu sama lain. Masing-masing diutus sebagai pembenar ajaran nabi sebelumnya serta pemberi kabar akan kemunculan nabi setelahnya yang juga membawa ajaran yang sama hingga kemudian ditutup dan disempurnakan oleh utusan terakhir yakni Muhammad SAW. Maka sesungguhnya yang ada hanyalah satu hakikat, satu  realitas, dan satu kebenaran. Sangat tidak masuk akal apabila semua agama yang ada saat ini yang sangat jelas perbedaanya antara satu sama lain baik secara akidah maupun syariat dianggap benar seluruhnya, sebab jika demikian halnya, bagaimana mungkin seorang nabi yang diutus sebagai pembenar bagi nabi yang diutus sebelumnya membenarkan ajaran yang berbeda dengan ajaran yang dibawanya sedangkan mereka diutus oleh Allah SWT dengan satu ajaran dan petunjuk yang sama. Bagaimana mungkin nabi Muhammad sebagai penutup para nabi yang menyeru umat manusia untuk menyembah Allah SWT sebagai Tuhan satu-satunya dapat membenarkan ajaran agama yang tidak menyeru kepada Allah SWT.

Dengan demikan maka agama yang benar hanyalah satu, yakni agama Tauhid yang meyakini bahwa Tuhan satu-satunya hanyalah Allah SWT semata dan tidak ada yang lain. Apabila sekarang ini terdapat berbagai macam agama, maka itu bukanlah agama yang dibawa oleh para nabi sebelum nabi Muhammad  SAW melainkan agama yang jauh dan menyimpang dari ajaran sebenarnya. Dengan kata lain ia adalah agama budaya, agama yang dibuat dan diciptakan atas rasa, karya dan karsa manusia sendiri. Mereka secara sadar dan sengaja meyimpang dari ajaran sebenarnya yang dibawa oleh nabi-nabi mereka.

إن الدين عند الله الإسلام ومااختلف الذين أوتوا الكتاب إلا من بعد ما جاءهم العلم بغيا بينهم ومن يكفر بأيات الله فإن الله سريع الحساب.

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” (Ali Imran : 19)

 

Profil

Kategori

Archives